Think about such thing…..
Paling tidak menurut pengertian g ya….
“Kenapa semua hewan selalu tertarik dengan cahaya yang berkilau?” Pertanyaan retorik yang terlontar dari seorang sobat pagi tadi, ketika kami menemukan sisa2 laron yang mati di permukaan kolam renang. Pasti laron2 ini tertarik dengan cahaya berkilauan di permukaan air kolam dan mereka langsung mati karena sayap basah membuat mereka tidak berdaya untuk terbang lagi.
Beberapa tahun yang lalu saya pernah menonton kuis galileo. Ada sebuah soal tentang kumbang yang selalu mencari tempat yang lebih tinggi. Dalam sebuat kotak kaca kecil, dibuatlah papan jungkat jungkit kecil untuk si kumbang bergerak. Dan si kumbang selalu lari ke tempat yang lebih tinggi. Kasus berikutnya adalah diberi tambahan spot-spot cahaya, di bagian lantai kotak tersebut. Mengingat sifatnya yang selalu mencari tempat yang lebih tinggi, timbul pertanyaan mana yang akan dipilih kumbang. Lantai kotak yang bercahaya atau bagian atas papan jungkat-jungkit yang paling tinggi. Dan tebak2an pun berlangsung. Ternyata si kumbang memilih tempat yang lebih rendah namun bercahaya daripada tempat yang tinggi tetapi tidak bercahaya.
Berarti memang banyak hewan yang tertarik dengan cahaya. Tetapi setelah saya pikir-pikir, bukan hanya hewan saja yang tertarik dengan yang bercahaya.
Banyak orang juga tertarik dengan cahaya, entah itu benda yang mengeluarkan cahaya atau benda yang memantulkan cahaya. Lalu sobatku bilang “berarti kalau ingin dikejar-kejar oleh orang lain, aku harus memakai sesuatu yang bercahaya donk.”
Ungkapan naïf itu yang membuatku berpikir lebih dalam. Apa sih yang membuat seseorang bisa bercahaya. Tentu apa saja yang terpancar dari orang itu. Apa yang keluar dari seseorang tergantung dari apa yang masuk ke orang itu. Apa yang tertanam baik pada seseoang sejak masa kecilnya dan terus dijaga dan dipelihara akan menghasilkan yang baik. Karena tidak mungkin pohon nangka berbuah durian or buah semangga berdaun sirih toh. Pastinya pohon nangka berbuah nangka. Pohon durian berbuah durian. Apa yang ditanam baik, akan menghasilkan yang baik.
Jadi akhirnya, isilah pikiranmu dengan hal-hal bernilai dan terhormat, semua yang benar, semua yang mulia (patut dipuji), semua yang adil, semua yang suci (murni), semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Kebiasaan baik akan menjadi karakter yang baik. Karakter yang baik pasti memancarkan terpancar bagai cahaya dari pribadi seseorang dan tidak hanya terlihat tapi juga dapat dirasakan oleh sesama di sekitar kita.
God bless you
“Begitu juga terangmu harus bersinar di hadapan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik, lalu memuji Bapamu di surga."